Terjemah Fikih Empat Madzhab
BUKU FIKIH EMPAT MADZHAB 6 JILID
Syaikh Abdurrahman al-Juzairi, Pustaka al-Kautsar
Kapan lagi Anda akan menyimak pandangan ulama yang kaya akan dalil, jika bukan sekarang? Inilah karya monumental yang memuat lintas madzhab. Di dalamnya Anda akan disuguhi fikih ala Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad rahimahumullah. Buku ini bukan bermaksud memperuncing perbedaan melainkan memperkaya khasanah fikih yang ada dan memudahkan dalam mempelajari fikih dari keempat madzhab tersebut.
Kita mulai dari Imam madzhab yang pertama, beliau adalah Nu’man bin Tsabit yang berasal dari keturunan Persia. Beliau sempat menjumpai daulah Umawiyah dan daulah Abasiyah (tabi’ut tabi’in). Guru beliau yang paling berpengaruh adalah Hammad bin Abu Sulaiman, salah seorang murid senior dari Ibrahim an-Nakha’i. Imam Abu Hanifah dikenal dalam penggunaan nalar dan logika (qiyas). Mengapa demikian? Salah satu di antaranya karena Irak terkenal sebagai tempat sumbernya hadits palsu dan saat itu metode kritik hadits sebagaimana yang diemban Imam Bukhari belum dikenal. Sedangkan keduanya saja lahir pada tahun yang berbeda. Di antara perbedaan fikih yang menonjol pada madzhab ini adalah (a.l): Dalam shalat berjama’ah, makmum tidak mengucapkan “Aamiin” seusai akhir pembacaan surat al-Fatihah. Terkait dengan waqaf harta maka waqaf itu sifatnya sementara dan boleh diambil kembali. Wallahu ‘alam.
Melaju kepada madzhab berikutnya, yakni madzhab yang diprakarsai oleh Imam Darul Hijrah yang bernama lengkap Abu Abdillah Malik bin Anas bin Malik. Imam Malik banyak mengambil faidah dari guru-guru beliau yang populer dengan sebutan 7 Ahli Fikih Madinah, siapa sajakah mereka? Mereka adalah Nafi’ (hamba sahaya dari Ibnu Umar radhiyalahu ‘anhuma), Ibnu Syihab az-Zuhri (pemimpin mega proyek pengumpulan hadits di masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz), Abdurrahman bin Hurmuz (beliau adalah guru yang paling berpengaruh bagi imam Malik, hampir kurang lebih 13 tahun beliau bersanya), Abu Zinad Abdullah bin Dzakwan (salah satu ahli fiqih yang lebih pandai daripada Imam Rabi’ah, menurut Imam Abu Hanifah), Yahya bin Sa’id al-Anshary, dan Imam muda Rabi’ah ar-Ra’yi. Dan imam Malik menerbitkan sebuah karya yang berjudul al-Muwatha’, padahal saat itu banyak ulama lain yang menyusunnya. Dan pernah suatu kali ditanyakan dengan penuh keheranan kepada beliau, “Mengapa engkau menulis kitab dengan judul yang sama?” Maka imam Malik menjawab, “Yang paling ikhlas, itulah yang paling kekal manfaatnya.”
Bagaimanakah karakter fikih imam Malik, imam Syafi’i, dan imam Ahmad? Anda dapat menyimaknya dalam buku ini.
Download Terjemah Fikih Empat Madzhab dibawah ini :