Terjemah simthutdduror
Kegiatan peringatan Maulid nabi di Indonesia semakin ramai semenjak adanya tim hadrah yang dipimpim oleh habaib dan para kyai dalam sebuah majelis dzikir dan sholawat. Para habaib keturunan Rasulullah ini dengan semangat dakwahnya mengajak umat untuk bersholawat dan meniru akhlaq Nabi Muhammad saw.
Jika kamu mengenal dan pernah mengikuti majelis dzikir dan sholawat seperti yang diadakan oleh Ahbabul Musthafa yang merupakan jama’ah dzikir dan shalawatnya Habib Syekh bin Abdurrahman As Segaf. Majelis sholawat lain yang diiringi oleh tim hadrah dari Az Zahir, dan masih banyak majelis dzikir lain, yang melantunkan sholawat simthuddurar.
Maulid simtuddurar ini sendiri sebenarnya termasuk salah satu maulid yang baru disusun oleh habib Ali Al Habsyi, yang mana salah satu keturunan beliau pernah tinggal dan kemudian wafat di kota Solo. Kemudian perjalanan mendakwahkan sholawat ini dilanjutkan oleh dzuriyah, keturunan dan murid-murid Habib Ali Al Habsyi yang tinggal di Indonesia.
Dalam versi lain, kehadiran mauid simthutdduror di Indonesia tidak terlepas dari peran para habaib maupun syarif yang pernah mendalami ilmu di Negeri Yaman, salah satunya kota Hadramaut. Setelah mereka menimba ilmu di sana, kemudian melanjutkan syiar dan dakwah islam dengan mendirikan majelis taklim dan pondok pesantren di Nusantara.
Share this:
