Kamus Mahmud Yunus
Sekilas Tentang Kamus Mahmud Yunus
Sebelum menyusun Kamus Arab-Indonesia, pada tahun 1930 saat Mahmud Yunus menuntut ilmu di Al-Azhar Kairo, beliau sempat menyusun kamus yang dinamai Kamus al-Zahabi.
Kamus ini adalah kamus Arab-Melayudan bisa dikatakan bahwa kamus Mahmud Yunus merupakan kamus pertama yang dihasilkan oleh putra Indonesia. Sementera kamus Arab-Indonesia Mahmud Yunus baru beliau susun pada tahun 1972.
Kamus ini disusun saat Mahmud Yunus telah kembadi dari Mesir. Penyusunan kamus ini dilatarbelakangi oleh tuntutan dari masyarakat, guru-guru dan para pelajar agar mencentek ulang kamus al-Zahabisupaya dapat membantu mereka dalam belajar bahasa Arab.
Namun dengan beberapa pertimbangan, penyusun keberatan untuk mencetak ulang kamus al-Zahabi karena dirasa banyak kekurangannya.
Hal inilah yang mendorong beliau untuk menyusun kamus Arab-Indonesia. Keputusan Mahmud Yunus untuk menyusun kamus Arab-Indonesia tampaknya tepat sebagai pengganti untuk mencetak kamus Arab-Melayu, dimana saat itu masyarakat Indonesia sudah hidup dalam alam kemerdekaan dan telah menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara dan bahasa nasional.
Dan hampir seluruh pelajar di seluruh pelosok nusantara mengenal dan menggunakan kamus ini. Karena ukurannya yang sedang dan ringan memudahkannya untuk dibawa ke mana-mana.
Sistematika Kamus Mahmud Yunus
Dalam penyusunan kamus ini, penyusun menyajikan pendahuluannya dengan bahasa Indonesia yang memakai huruf Latin.
Kamus ini secara umum cocok digunakan untuk para pemula dan siapa saja yang hendak belajar bahasa Arab, meskipun mereka belum mahir dlam ilmu sharaf.
Dalam kamus ini, selain berisi kata-kata Arab baru, diterangkan juga tafsir-tafsif sulit yang tidak dapat diketahui dengan kaidah-kaidah (wazan-wazan) ilmu sharaf, melainkan harus dihafal dan didengar dari orang Arab asli (kata-kata sama’i).
Dalam susunannya, kamus ini menetapkan lema (entry) dalam bentuk fi’il madhi, sehingga pencarian kata dalam bentuk apapun harus dikembalikan ke dalam bentuk asalnya(fi’il madhi).
Misalnya kalau ingin mencari kata ٌسْرَد, ٌس ِّرَدُم, atau ٌةَسَرْدَم, maka pencarian kata tersebut harus berangkat dari entri َسَرَد. Sehingga penguna kamus (pelajar) tidak menjadi kesulitan dengan pola seperti ini walaupun mereka belum mempelajari ilmu sharaf.
Menurut Mahmud Yunus, yang memudahkan bahasa Arab adalah karena bahasa itu mempunyai wazan-wazan (neraca, timbangan).
Apabila wazan-wazanitu dihafal, maka dapat diketahui kata-kata lain dengan cara mengkiaskan dan mencontohkan kepada wazan itu.Bahasa lema kamus ini adalah bahasa Arab dan bahasa penjelasnya adalah bahasa Indonesia.
Kamus ini ukurannya sedang dan ringan sehingga mudah untuk digunakan dan dibawa ke mana-mana. Sebegai pelengkap, pada kamus initerdapat kosa kata bergambar yang disajikan menurut kelompok katanya.
Hal ini dapat membantu para pelajar untuk belajar bahasa Arab secara visual tanpa perlu menghafalkan mufradat dan dapat membedakan satu makna kata dengan makna lainnya, contoh dalam kata ٌتابِك dan ٌةَور ُّبَس.
Kosa kata bergambar ini terletak antara pendahuluan dan bab alif sebagaimana dalam kamus al-Marbawi.
Sebagai pelengkap lainnya, pada bagian akhir kamus ini dilengkapi dengan Cara Penggunaan Kamus, Daftar Kata-kata Singkatan, dan Daftar Pustaka yang menjadi rujukan kamus tersebut.
Demikianlah informasi tentang Kamus Mahmud Yunus, Arab-Indonesia, Versi PDF, yang bisa anda unduh, semoga bisa membantu.