Terjemah Rabiah al-Adawiyah – Cinta Allah dan Kerinduan Spiritual Manusia
Suatu ketika Rabiah al-Adawiyah berlari-lari ke pasar sembari menggenggam sebilah obor menyala-nyala di tangan kanannya dan seember air di tangan kirinya. Orang-orang keheranan. “Hai Rabiah, apa yang akan kaulakukan?” Rabiah menjawab, “Dengan api ini, ingin kubakar surga, dan dengan air ini, ingin kupadamkan neraka, supaya orang tidak lagi menyembah Tuhan karena takut akan neraka atau karena mendambakan surga. Aku ingin setelah ini hamba-hamba Tuhan akan menyembah-Nya hanya karena cinta.”
Rabiah menyentak kesadaran kita bahwa ibadah bukanlah sekadar kewajiban atau karena takut terhadap siksa akhirat, melainkan wahana untuk menumbuhkan kemuliaan jiwa dan kebahagiaan manusia sebagai hamba Allah. Baginya, setiap ibadah menjadi ekspresi cinta dan kerinduan spiritual sang hamba pada Penciptanya. Hanya dengan cinta ibadah menjadi mudah. Kepatuhan menjadi kerinduan. Ketaatan menjadi dambaan.
Disertai kisah-kisah tak lekang zaman yang dipulung dari berbagai kitab klasik, buku ini mengajak kita mengenal Rabiah dan warisan ruhaninya lebih dekat, lebih rekat.