Terjemah Dzammul Hawa
1 min read

Terjemah Dzammul Hawa

5/5 - (1 vote)

Resensi:

Bismillah, dengan menyebut nama Allah Ta’aala yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, buku ini berbicara seputar Hawa Nafsu dan segala cakupannya dengan sangat detil karena beliau harus menulis beliau Ibnul Jauzi harus menulis sebanyak 50 bab untuk menjelaskan tema yang sangat penting bagi manusia ini, berikut di antara isinya:

Tercelanya Asmara

Terdapat perbedaan pendapat mengenai asmara, apakah ia terpuji ataukah tercela? Sekelompok orang berpendapat bahwa ia adalah terpuji, karena asmara tidak lain kecuali dari kelembutan tabiat, dan sebagian yang lain berpendapat bahwa asmara adalah tercela, karena ia dapat memenjarakan oknum yang sedang dilanda asmara dan memposisikannya pada tempat orang yang diperbudak oleh asmara.

Saya menegaskan bahwa hukum pemisah dalam pembahasan ini, hendaknya kita katakan bahwa mahabbah, mawaddah dan kecondongan perasaan batin kepada sesuatu yang dianggap bagus dan dirasa cocok adalah tidak tercela. Hal itu tidak meniadakan kecuali perangkap dari jiwa seseorang.

Adapun asmara yang melampaui batas kecondongan jiwa dan mahabbah, maka asmara yang demikian ini akan menguasai akal dan akan menggerakkannya ke arah di luar kewajaran standarisasi hikmah. Sedang hal yang demkian itu adalah tercela, dan orang-orang bijak menjauhi asmara semisal ini.

Loading

Share this:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *