Terjemah Tafsir Yasin Hamami
2 mins read

Terjemah Tafsir Yasin Hamami

5/5 - (2 votes)

Motif Penulisan

Ada banyak hal yang menjadi motif seorang muallif menuliskan sebuah karya, permintaan seorang teman, misalnya. Motif ini jamak kita temui dalam literatur kitab kuning dengan redaksi kira-kira begini, “thalaba minni ba’d al-ikhwan…. an aktuba.. beberapa teman telah memintaku untuk menuliskan..”, atau redaksi setamsilnya. Kita dengan mudah menemuinya dalam kitab Tijan al-Darari atau Matan Abi Syuja’.

Selain itu, diperintah oleh raja juga menjadi motif beberapa ulama dalam penulisan karyanya. Kita bisa melihatnya dalam mukadimah kitab al-Mutawakkiliy anggitan Imam Suyuthi. Di dalamnya, Imam Suyuthi membeberkan bahwa muasal penamaan kitab tersebut dengan tajuk al-Mutawakkiliy merupakan nisbat kepada Khalifah al-Mutawakkil yang telah memintanya untuk menuliskan sebuah karya. Beliau juga menyebutkan banyak contoh motif penulisan yang sama.

Ada juga penulisan sebuah karya didasarkan pada sebuah hadits. Hampir bisa disepakati bahwa hal tersebut menjadi motif utama penulisan kitab-kitab yang bertajuk arba’iniyyat, alias kitab yang memuat 40 hadits Nabi. Di antara ulama yang mendasarkan penulisan karyanya pada motif ini adalah Imam Nawawi al-Damasyqi dalam kitabnya yang populer dikenal dengan kitab Arbain Nawawi. Beliau mengutip hadits,

من حفظ على أمتي أربعين حديثا من أمر دينها بعثه الله يوم القيامة في زمرة الفقهاء و العلماء

Sesiapa di antara umatku yang hafal empat puluh hadits mengenai perkara agamanya, maka Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat termasuk di antara golongan para ahli fikih dan ulama.

Kemudian motif terakhir, meski masih banyak lagi, adalah kepopulerannya di tengah masyarakat. Barangkali inilah yang menjadi alasan Syaikh Hamami Zadah—di samping beberapa riwayat hadits—menyerat Tafsir Surah Yasin dalam satu kitab khusus.

Bahkan, Kiai Bisri Musthafa dengan terang menyampaikan dalam salah satu karyanya, yang sama-sama bertajuk Tafsir Surah Yasin, bahwa motif beliau menulis tafsir tersebut adalah guna “nyekapi pamundutipun para mitra ingkang sami asyik amiridaken maos surah Yasin, mencukupi permintaan beberapa orang yang suka wirid membaca surah Yasin.” Meski begitu, di atas semua motif yang ada, para ulama tetap menjadikan rida Allah sebagai tujuan utama mereka.

Kami disini menyediakan link kitab terjemahan tafsir Yasin Hamami yang bisa anda baca untuk menambah ilmu. Semoga bermanfaat.

Loading

Share this:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *