Terjemah Mabahits Fii ‘Ulum Al Qur’an
Kitab Mabahits fi Ulumil Qur’an dimulai dengan pembahasan tentang perbedaan Al-Qur’an dengan Hadist Qudsi, Hadist Qudsi dengan Hadist Nabawi. Al-Qur’an adalah Risalah Allah kepada manusia semuanya, yang mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab terdahulu, karena kitab-kitab terdahulu diperuntukkan bagi satu kaum dan satu waktu tertentu.
Sedangkan Al-Qur’an untuk semua umat manusia dan Waktu kapan saja. Hadist Qudsi adalah hadist yang oleh Nabi Muhammad Saw. disandarkan kepada Allah. Maksudnya Nabi meriwayatkannya bahwa itu adalah kalam Allah. Maka Rasulullah menjadi perawi kalam Allah dengan lafal dari Nabi sendiri. Sedangkan hadist Nabawi ialah kata-kata yang diucapkan dan dinukil serta disampaikan oleh manusia baik kata-kata itu diperoleh melalui pendengarannya atau wahyu. Baik dalam keadaan jaga ataupun dalam keadaan tidur.
Kemudian tentang wahyu: di dalam kitab ini dibahas tentang ciri-ciri dan perbedaan ayat-ayat Makki dan Madani, serta ayat yang pertama turun dan yang terakhir turun. Untuk ciri-ciri khas ayat makki diantaranya setiap surat yang didalamnya mengandung sajdah maka surat itu tergolong surat makki, sedangkan ciri khas surat madani diantaranya setiap surat yang berisi kewajiban atau had (sanksi) adalah madani.
Adapun untuk membedakan antara surat makki dan madani, para ulama’ mempunyai tiga pandangan, yaitu: dari segi waktu turunnya, dari segi tempat turunnya, dan dari segi sasarannya. Sedangkan mengenai ayat pertama turun, menurut Manna’ Khalil al-Qaththan pendapat yang paling sahih adalah firman Allah Surat Al-Alaq ayat 1-5 yang didasarkan pada hadist Nabi. Meskipun ada pendapat yang mengatakan ayat pertama yang turun adalah Ya Ayyuhal Mudassir, Surat Al-Fatikhah, dan lafal Basmalah.
Untuk ayat terakhir yang diturunkan adalah Surat Al-Maidah ayat 3. Meskipun banyak juga pendapat lain. Mengenai Asbabun Nuzul, di dalam kitab ini dibahas sebab-sebab turunnya Al-Qur’an dan perlunya mengetahui dan perhatian ulama’ tentang Asbabun Nuzul.
Al-Qur’an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada keimanan kepada Allah dan risalah-Nya. Juga memberitahukan hal yang telah lalu, kejadian-kejadian yang sekarang serta berita-berita yang akan datang. Ilmu tentang Asbabun Nuzul sangat penting sekali karena untuk menafsirkan Al-Qur’an ilmu ini sangat diperlukan. Sehingga ada ulama’ yang mengkhususkan diri dalam pembahasan mengenai Asbabun Nuzul.